Rektor IAI Diniyyah Pekanbaru Kunjungi University Muhammadiyah Malaysia

    Rektor IAI Diniyyah Pekanbaru Kunjungi University Muhammadiyah Malaysia

    PEKANBARU-Rektor Institut Agama Islam (IAI) Diniyyah Pekanbaru bersilaturrahmi ke University Muhammadiyah Malaysia (UMAM), pada Senin, 26, Februari 2024.

    Rektor, Dr. Novi Yanti, MM, didampingi Dekan Fakultas Dakwah, Dr. Hervrizal, MA, beserta staf Valentino Andresi, ST.

    Rombongan disambut langsung oleh rektor Prof. Dr. H. Waluyo Adi Siswanto, M. Eng. Ph. D, serta svitas akademika UMAM.

    Pertemuan ini berbentuk silaturrahmi dan diskusi tentang pengembangan kampus IAI Diniyyah Pekanbaru ke depan.

    "Alhamdulillah, kita dari IAI Diniyyah Pekanbaru bisa bersilaturrahmi bersama kampus UMAM ini. Kita juga tahu kampus UMAM ini hebat maju dan berkembang maka dari itu kita mesti belajar dari kampus ini, " kata rektor.

    Pengalaman berharga banyak didapat dalam pertemuan kali ini.

    "Tak disangka bertemu dengan dosenku dan sekaligus Ka. Sastra Inggris UAD Jogjakarta bapak Dr. H. Nizam, M. Eng. Masyaallah, luar biasa jumpa orang-orang hebat. Banyak ilmu didapat dalam pertemuan hanya sekitar 20 menit. Terimakasih banyak Puan Azmira, telah mebawa kami ke UMAM, " tulis Novi di akun Facebooknya.

    Terlihat hadir wakil ketua 2, STAI Hubbulwathan Duri, Dr. Elbina Mamla Saidah, S. Ps. I., M. Pd. I., yang beberapa waktu lalu wisuda program doktor Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau. (fy)

    pekanbaru riau iai diniyyah pekanbaru
    Fernando  Yudistira

    Fernando Yudistira

    Artikel Sebelumnya

    Empat Orang Mahasiswa IAI Diniyyah Pekanbaru...

    Artikel Berikutnya

    UIN Imam Bonjol Padang Peringati Hari Amal...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Leonardy Harapkan Kongres PB Lemkari Akhir Januari 2025
    Lapas Tembilahan Terus Optimalkan Kualitas Pelayanan Kunjungan bagi Warga Binaan   
    Hendri Kampai: Perlawanan Rakyat atas Ketidakadilan, Indonesia Menghadapi 'Vigilante Virtual'

    Ikuti Kami